Cari Blog Ini

Rabu, 13 Oktober 2010

1 tahun SBY-Boediono, Wasior, dan Persatuan???

kemaren nonton suara anda di metro tv yang ngebahas 1 tahun kabinet SBY-Boediono.sebenernya aku termasuk salah satu orang yang ngedukung mereka (walaupun gak nyontreng mereka sih, kan lom cukup umur. saya masih anak kecil he...he..he). tapi untuk saat ini aku juga termasuk orang yang sedikit kecewa dg pemerintahan mereka.

oke waktu SBY periode pertama, aku kagum banget dengan cara beliau memerintah, tapi mungkin sekarang pak SBY stuck di tahap kemaren waktu duet ama JK. sekarang jujur aku gak merasa ada kemajuan yang pesat dibanding 1 tahun yang lalu. masalah lain yang bikin aku gondok, SBY terlalu sering pidato ke pers,jadi kesannya SBY cuma kebanyakan ngomong gak ada tindakannya.

selain itu masalah RI sama "tetangganya" yang g abis2, karena pemerintah mau aja terus diinjak-injak sama negara yang selalu cari gara2 sama kita itu. aku jadi keinget kata2 dosen pancasila aku,dia bilang "Kalau saja yang jadi presiden itu saya, saya tidak akan segan-segan mengatakan kita perang dengan "M"."dalam hati aku bilang SETUJUU BUUU!

waktu SG AAI, jg pak Ustadznya bilang, kalau saja Indonesia berani untuk menutup semua perairan Indonesia pasti negara-negara lain akan bertekuk lutut meminta kita untuk membuka perairan kita, karena jika kita menutup semua jalur laut kita mereka bakal kesusahan setengah hidup. tapi aku juga mikir terlalu beresiko untuk mengambil keputusan seperti itu mengingat kondisi negara kita sekarang ini, apalagi kita kan bangsa yang baik hati.

selain masalah diplomasi,bencana alam juga kayaknya jadi momok yang mengerikan banget buat kita, inget berita tentang banjir bandang wasior kemaren, saking bingungnya mereka, mereka sampai rela nawarin anak mereka untuk diadopsi,

jadi inget lagi kuliah pancasila, kalau ngomongin persatuan jadi pengen nangis, betapa persatuan itu berpengaruh besar buat kita, walaupun betapa menderita dan miskinnya kita tapi kalau kita punya persatuan yang kuat sedikit demi sedikit pasti penderitaan dan kemiskinan itu akan berkurang. tapi walaupun kita kaya dan sejahtera tapi kita nggak punya persatuan, semua hal itu nggak akan berpengaruh, karena kita punya pemikiran yang selalu beda dan nggak pernah bisa sependapat dan inilah yang bakal memicu konflik yang optomatis bakal menghancurkan diri kita sendiri.